skripsi

Latar belakang : Penggunaan obat traditional sudah dikenal secara luas dan juga terus meningkat penggunaanya, World Health Organization merekomendasikan penggunaan obat traditional untuk  pemeliharaan kesehatan. Tanaman bandotan (Ageratum Conyzoides L) merupakan tanaman yang sering digunakan untuk pengobatan luka karena memiliki efek anti inflamasi dan memiliki efek mempercepat penyembuhan luka. Tujuan :  Mengetahui perbandingan efektivitas fraksi n-hekasana, fraksi etil asetat, dan fraksi air daun bandotan (Ageratum conyzoides L) terhadap jumlah fibroblas dan penyembuhan luka sayat pada tikus putih jantan galur wistar. Metode : Penelitian ini adalah penelitian experimental dengan rancangan penelitian post test only control group design dengan menggunakan hewan percobaan sebagai objek penelitian. Menggunakan 35 ekor tikus putih jantan galur wistar, dibagi menjadi 7 kelompok. Kelompok negatif  dan kelompok perlakuan 1, 2, 3, 4, 5, 6 yang masing-masing fraksi N-Heksana, Etil Asetat, dan Air diberikan dosis 16g/KgBB dan 32g/KgBB. Setelah hari ke 7 tikus akan dideterminasi dan dilakukan pengambilan jaringan luka sayat yang akan dibuat preparat histologi. Hasil : Fraksi N-Heksana daun bandotan dengan dosis 32g/KgBB memiliki efek yang lebih baik dibandingkan dengan fraksi lainnya terhadap percepatan penyembuhan luka sebesar 0,86 cm pada hari ke 7 dan jumlah rearata fibroblas sebanyak 38,7 pada tikus putih jantan galur Wistar dengan nilai p <0,05. Kesimpulan : Fraksi N-Heksana daun bandotan dengan dosis optimum 32g/KgBB memiliki efektivitas yang lebih baik terhadap penyembuhan luka  sayat pada tikus putih jantan galur wistar.

Kata kunci : Penyembuhan luka, daun bandotan, fraksi N-Heksana, fraksi Etil Asetat, fraksi Air.