skripsi

Latar Belakang: Prestasi belajar merupakan salah satu indikator keberhasilan seseorang dalam belajar. Pada pendidikan kedokteran yang menggunakan kurikulum berbasis kompetensi dengan sistem pembelajaran student-centered dapat menjadi salah satu penyebab stres bagi mahasiswa kedokteran. Stresor yang dihadapi mahasiswa tidak hanya menyebabkan mahasiswa rentan mengalami stres tetapi juga rentan mengalami gangguan tidur yaitu insomnia. Hal ini dapat berdampak terhadap prestasi belajar mahasiswa. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara tingkat stres dan kejadian insomnia dengan prestasi belajar mahasiswa Fakultas Kedokteran. Metode: Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan rancangan cross sectional, dan dilaksanakan pada bulan Maret sampai Mei 2021. Sampel penelitian sebanyak 132 mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Gunung Jati angkatan 2020 dan diambil menggunakan Teknik simple random sampling. Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner Kessler Pscychological Distress Scale (K10) untuk menilai tingkat stres dan kuesioner Kelompok Studi Psikiatri Biologi Jakarta Insomnia Rating Scale (KSPBJ-IRS) untuk menilai kejadian insomnia. Data diambil secara online melalui kuesioner dalam bentuk Google form dan analisis data menggunakan uji spearman. Hasil: Uji spearman menunjukan hubungan yang signifikan antara tingkat stres dengan prestasi belajar (p < 0,05; r =-0,200), dan terdapat hubungan yang signifikan  antara kejadian insomnia dengan prestasi belajar (p < 0,05; r =-0,254).  Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat stres dan kejadian insomnia dengan prestasi belajar mahasiswa Fakultas Kedokteran.

Kata kunci: Tingkat stres, kejadian insomnia, prestasi belajar.