skripsi

Latar Belakang : BBLR (Berat badan lahir rendah) adalah bayi yang telah lahir dengan memiliki berat kurang dari 2.500 gram tanpa memandang masa gestasi. Indonesia memiliki prevalensi 4 % BBLR dari total persalinan. Faktor yang berkaitan dengan kejadian BBLR diantaranya usia ibu, paritas, pendidikan, usia kehamilan, status gizi dan kadar hemoglobin. Tujuan : Menganalisis hubungan antara usia, paritas, pendidikan, usia kehamilan, status gizi dan kadar hemoglobin dengan kejadian BBLR. Metode : Desain penelian Observasional dengan rancangan cross- sectional dan teknik sampling yang digunakan adalah total sampling. Pengumpulan data menggunakan buku laporan persalinan Puskesmas Batang. Jumlah sampel yang didapatkan sebanyak 356 ibu melahirkan.  Hasil : Berdasarkan hasil uji korelasi Spearman terdapat hubungan antara usia ibu (p value = 0,001), paritas (p value = 0,001), pendidikan (p value = 0,001), usia kehamilan (p value = 0,001), status gizi (p value = 0,001) dan kadar hemoglobin (p value = 0,001) dengan kejadian BBLR. Hasil uji Regresi Logistik diperoleh bahwa ada hubungan signifikan dengan kejadian berat badan lahir rendah yaitu usia (OR:1,049, CI:0,344-20,679), pendidikan (OR:1,066, CI:0,076-11.772), usia kehamilan (OR:2,103, CI:0,340-10,096), status gizi (OR:2,036, CI:0,563-17,520), kadar hemoglobin (OR:3,010, CI:0,831-8,153). Tidak ada hubungan signifikan antara paritas (p value > 0,05) dengan kejadian berat badan lahir rendah. Variabel yang paling berpengaruh dengan kejadian berat badan lahir rendah adalah kadar hemoglobin.