HUBUNGAN ANTARA HASIL SKOR SALZBURG DAN KADAR C-REACTIVE PROTEIN UNTUK MENDETEKSI PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WALED

Keterangan Bibliografi
Penerbit : FK UGJ
Pengarang : Faizah Anjani
Pengarang 1 : Indriani Silvia
Pengarang 2 : Dwi Rosa Eka Agustina
Kota terbit : Cirebon
Tahun terbit : 2023
ISBN :
Subyek : Skripsi
Klasifikasi : 617.54 Fai h
Bahasa : Indeonesia
Edisi :
Halaman : 53 hlm.
Lokasi : Rak Skripsi
Pustaka Pilihan
Jenis Koleksi Pustaka

skripsi

Abstraksi

Latar Belakang:  Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) masih menjadi suatu penyakit yang mengancam bagi seluruh masyarakat di Indonesia maupun di dunia. Penting bagi tenaga kesehatan untuk melakukan skrining PPOK menggunakan kuesioner. Kuesioner skrining Salzburg merupakan kuesioner skrining yang sederhana dan mudah diterapkan untuk pemilihan awal rujukan spirometri. CRP merupakan marker inflamasi yang akan meningkat pada penyakit kronis salah satunya pada PPOK. Tujuan: Mengetahui hubungan antara skor kuesioner Salzburg untuk mendeteksi PPOK dengan kadar CRP di RSUD Waled. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik menggunakan desain penelitian cross sectional. Sampel yang digunakan sebanyak 23 orang menggunakan teknik total sampling. Hasil: Hasil deteksi PPOK menggunakan kuesioner skrining Salzburg di RSUD Waled, dari 23 responden, sebanyak 18 orang (78,3%) memperoleh hasil skor kuesioner skrining Salzburg ≥2. Terdapat hubungan yang signifikan (p = 0,035) antara skor Salzburg untuk mendeteksi PPOK dengan kadar marker inflamasi CRP (r = 0,500) di RSUD Waled. Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan (p = 0,035) antara kuesioner skrining Salzburg untuk mendeteksi PPOK dengan kadar marker inflamasi CRP (r = 0,500) di RSUD Waled yang menunjukkan bahwa semakin tinggi risiko PPOK dengan hasil skor kuesioner skrining Salzburg ≥2, maka semakin tinggi kadar CRP.

Kata kunci: CRP, PPOK, kuesioner skrining Salzburg.

Inventaris
# Inventaris Dapat dipinjam Status Ada
1 6248 Tidak