HUBUNGAN ANTARA KADAR SERUM FERRITIN DENGAN STATUS GIZI PASIEN THALASSEMIA BETA MAYOR PADA ANAK DI RSUD WALED KABUPATEN CIREBON

Keterangan Bibliografi
Penerbit : FK UGJ
Pengarang : Annisa Aulia Afifah
Pengarang 1 : Moh. Luthfi
Pengarang 2 : Niklah Zaidah
Kota terbit : Cirebon
Tahun terbit : 2023
ISBN :
Subyek : Skripsi
Klasifikasi : 616.15 Ann h
Bahasa : Indeonesia
Edisi :
Halaman : 60 hlm.
Status referensi : Buku Referensi
Lokasi : Rak Skripsi
Pustaka Pilihan
Jenis Koleksi Pustaka

skripsi

Abstraksi

Latar Belakang : Thalassemia beta mayor merupakan penyakit yang disebabkan mutasi pada gen beta-globin sehingga menyebabkan gangguan sintesis hemoglobin. Transfusi darah pada pasien thalassemia beta mayor akan menyebabkan penimbunan besi sehingga dapat mengganggu pertumbuhan anak dan kurangnya nutrisi. Metode : Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik  dengan desain cross sectional yang melibatkan seluruh pasien thalassemia beta mayor di RSUD Waled dengan total pasien sebanyak 26 orang. Analisis data pada penelitian ini menggunakan uji hipotesis Spearman.Hasil : Jenis kelamin pasien thalassemia paling banyak adalah laki-laki dengan jumlah 15 (57,7%) dan pasien perempuan berjumlah 11 (42,3%). Pasien thalassemia terbanyak adalah pada rentang usia 5-11 tahun dengan jumlah 12 (46,2%). Pasien thalassemia beta mayor hampir seluruhnya memiliki kadar serum ferritin >2000 yang berjumlah 25 (96,2%) . Status gizi berdasarkan IMT/U pada pasien thalassemia beta mayor mayoritas memiliki status gizi kurang yang berjumlah 17 (65,4%) . Hasil uji Spearman menunjukkan hubungan antara serum ferritin dengan IMT/U berdasarkan uji Spearman menunjukan hubungan yang tidak bermakna, (p value = 0,47). Kesimpulan : Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang tidak bermakna antara kadar serum ferritin dengan IMT/U.

 

Kata Kunci : Serum ferritin, Status gizi, IMT/U, Thalassemia beta mayor.

 

Inventaris
# Inventaris Dapat dipinjam Status Ada
1 6064 Tidak