skripsi

Latar Belakang : Stunting merupakan masalah pertumbuhan yang terjadi pada anak diakibatkan karena kekurangan gizi kronis, hal ini menyebabkan anak mempunyai perawakan lebih pendek dan kurus dari anak-anak seusianya. Stunting yang terjadi di awal kehidupan anak akan menyebabkan kerusakan permanen pada perkembangan kognitif, lalu diikuti dengan terhambatnya perkembangan motorik dan intelektual yang kurang optimal, sehingga dapat menimbulkan konsekuensi pada pendidikan, pendapatan, dan produktivitas pada masa dewasa sehingga berpotensi terjadinya penurunan pertumbuhan ekonomi di masa mendatang. Menurut WHO tahun 2019, wilayah Asia Tenggara menjadi wilayah dengan angka prevalensi stunting mencapai 31,9% di dunia, dan stunting di Indonesia mencapai 36,4%. Tujuan : Untuk mengetahui hubungan antara program intervensi edukasi terhadap tingkat pengetahuan orang tua terhadap stunting. Metode : Desain penelitian cross sectional. Besar sampel  menggunakan simple random sampling sebanyak 87. Analisis data menggunakan uji korelasi Spearman. Hasil : Berdasarkan penelitian, sebanyak 18 orang (22,8%) mendapatkan intervensi edukasi sebanyak >3 kali dan masuk kategori baik. Sebanyak 59 orang (74,7%) mempunyai pengetahuan yang baik mengenai stunting, dan 8 orang anak (10,1%) mengalami stunting. Hasil analisis uji korelasi Spearman pada hubungan intervensi edukasi terhadap pengetahuan menunjukan hubungan yang bermakna dengan p-value sebesar 0,000 dan koefisien korelasi r sebesar 0,446 kekuatan korelasi sedang. Pada hubungan intervensi edukasi dengan stunting menunjukan hubungan yang bermakna dengan p-value sebesar 0,006 dan koefisien korelasi r sebesar 0,307 kekuatan korelasi lemah