skripsi

Latar Belakang: Stunting dikenal sebagai perawakan tubuh pendek pada anak usia di bawah 5 tahun dan secara global masih menjadi masalah malnutrisi kronis pada anak-anak. Berdasarkan data WHO (2020) didapatkan 149,2 juta balita di seluruh dunia mengalami masalah gizi tertinggi yaitu stunting. Asia memiliki persentase stunting tertinggi sebesar 53% dibandingkan Afrika sebesar 41%. Angka kejadian stunting di Indonesia masih jauh dari angka yang ditargetkan. Faktor yang memengaruhi kejadian stunting yaitu sikap dan pengetahuan ibu karena pentingnya peran ibu dalam memenuhi kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan anak. Tujuan: Mengetahui hubungan antara sikap dan pengetahuan ibu terhadap kejadian stunting di Desa Cigadung, wilayah kerja Puskesmas Cikakak. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dan menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian sejumlah 200 orang yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Data penelitian diperoleh menggunakan kuesioner dan pengukuran tinggi badan anak secara langsung. Uji analisis menggunakan uji korelasi Rank Spearman. Hasil: Sebagian besar responden berusia 21-30 tahun (53,5%), tingkat pendidikan SD (62%), ibu rumah tangga (82,4%), dan anak perempuan (57%). Hasil uji korelasi Rank Spearman bahwa terdapat hubungan antara sikap ibu (ρ = 0.783; p= 0.000) dan pengetahuan ibu (ρ = 0.936; p = 0.000) dengan kejadian stunting. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara sikap dan pengetahuan ibu terhadap kejadian stunting di Desa Cigadung, Wilayah Kerja Puskesmas Cikakak.

Kata Kunci: Stunting, Sikap, Pengetahuan