skripsi

Latar Belakang: Kelainan refraksi adalah keadaan tidak terbentuknya bayangan tegas pada retina karena kelainan sistem optik mata sehingga menghasilkan bayangan yang kabur. Kelainan refraksi diakui secara global sebagai penyebab utama kelainan penglihatan yang dapat diperbaiki. Menurut WHO tahun 2014 prevalensi di Indonesia meliputi 25% penduduk (55 juta jiwa), sedangkan pada usia anak sekolah sekitar 10% dari 66 juta populasi anak Indonesia. Tujuan: Mengetahui karakteristik kelainan refraksi mata pada pasien anak usia sekolah di Poli mata RSUD Waled Kabupaten Cirebon tahun 2022. Metode: Penelitian observasional deskriptif. Pengambilan sampel diperoleh dari rekam medis di RSUD Waled Kabupaten Cirebon. Analisis data menggunakan analisis univariat. Hasil: Berdasarkan usia, pada usia 7-12 tahun sebanyak 73 orang (37,1%), 13-15 tahun sebanyak 56 orang (28,4%), dan 16-18 tahun 68 orang (34,5%). Berdasarkan jenis kelamin, perempuan 139 orang (70,6%), dan laki laki 58 orang (29,4%). Berdasarkan status pendidikan, tidak sekolah 4 orang (2%), SD 76 orang (38,6%), SMP 60 orang (30,5%), dan SMA 57 orang (28,9%). Berdasarkan jenis kelainan refraksinya, miopia 107 orang (54,3%), hipermetropia 0 pasien (0%), dan Astigmatisma 90 orang (45,7%). Berdasarkan pasien baru/kontrol, pasien baru 108 orang (54,8%), pasien kontrol 89 orang (45,2%). Simpulan: Pasien dengan kelainan refraksi mata pada RSUD Waled paling banyak pada usia 7-12 tahun, didapatkan presentase perempuan lebih banyak dibandingkan laki-laki. Status pendidikan terbanyak yaitu Sekolah Dasar, mayoritas pasien baru dan jenis kelainan refraksi miopia.

Kata  Kunci: Kelainan refraksi mata, anak usia sekolah.