skripsi

Latar Belakang : World Health Organization memprediksi peningkatan jumlah diabetes di Indonesia menjadi 21,3 juta pada tahun 2030. Kadar HbA1c pada penderita DM yang tidak terkontrol akan berhubungan dengan terjadinya berbagai komplikasi baik makrovaskular maupun mikrovaskular. Indikator yang dapat digunakan untuk menilai kerusakan ginjal sebagai komplikasi mikrovaskular antara lain Laju Filtrasi Glomerulus dan kreatinin plasma. Pemeriksaan LFG dan kreatinin plasma merupakan salah satu parameter penting untuk mengetahui fungsi ginjal, kebijakan terapi dan indikator untuk menentukan di lakukannya hemodialisa pada pasien gangguan fungsi ginjal.

Tujuan : Mengetahui hubungan antara HbA1c dengan nilai LFG dan kreatinin plasma pada pasien DM tipe II.

Metode : Metode observasional analitik dengan desain cross sectional yang di lakukan di RSUD Waled pada Mei-Juli 2022. Teknik sampel adalah simple random sampling dan didapatkan sampel sebanyak 53 responden. Pengambilan data dari rekam medik kemudian dianalisis secara statistik menggunakan uji  korelasi gamma.

Hasil : Hasil analisis bivariat menunjukkan ada hubungan antara HbA1c dengan nilai LFG (nilai p 0,00 dengan nilai  korelasi koefisien 0,658) dan hubungan antara HbA1c dengan kreatinin plasma (nilai p 0,00 dengan nilai korelasi koefisien 0,716).

Kesimpulan : Terdapat hubungan bermakna antara HbA1c dengan nilai LFG dan HbA1c dengan kreatinin plasma pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe II.

Kata Kunci : Diabetes Mellitus Tipe II, Hemoglobin A1c (HbA1c), kreatinin plasma Laju Filtrasi Glomerulus (LFG).